The Environmentalist. Penjernihan air dengan biji kelor (Moringa Oleifera) dapat dikatakan penjernihan air dengan bahan kimia, karena tumbukan halus biji kelor dapat menyebabkan terjadinya gumpalan (koagulan) pada kotoran yang terkandung dalam air. Cara penjernihan ini sangat mudah dan dapat digunakan di daerah pedesaan yang banyak tumbuh pohon kelor. Bentuk daun, bunga, dan buah kelor dapat dilihat pada Gambar.
PEMBUATAN :- Kupas biji kelor dan bersihkan kulitnya.
- Biji yang sudah bersih dibungkus dengan kain, kemudian ditumbuk sampai halus betul. Penumbukan yang kurang halus dapat menyebabkan kurang sempurnanya proses penggumpalan.
- Campur tumbukkan biji kelor dengan air keruh dengan perbandingan 1 biji : 1 lt air keruh.
- Campur tumbukkan biji kelor dengan sedikit air sampai berbentuk pasta.
Masukkan pasta biji kelor ke dalam air kemudian diaduk. - Aduklah secara cepat 30 detik, dengan kecepatan 55-60 putaran/menit.
- Kemudian aduk lagi secara berlahan dan beraturan selama 5 menit dengan kecepatan 15-20 putaran/menit.
- Setelah dilakukan pengadukan, air diendapkan selama 1-2 jam. Makin lama waktu pengendapan makin jernih air yang diperoleh.
- Pisahkan air yang jernih dari endapan. Pemisahan harus dilakukan dengan hati-hati agar endapan tidak naik lagi.
- Pada dasar bak pengendapan diberi kran yang dapat dibuka, sehingga endapan dapat dikeluarkan bersama-sama dengan air kotor.
- Caranya sangat mudah
- Tidak berbahaya bagi kesehatan
- Dapat menjernihkan air lumpur, maupun air keruh (keputih-putihan, kekuning-kuningan atau ke abu-abuan)
- Kualitas air lebih baik : kuman berkurang; zat organik berkurang sehingga pencemaran kembali berkurang; dan air lebih cepat mendidih
- Kelor tidak terdapat disemua daerah
- Air hasil penjernihan dengan kelor harus segera digunakan dan tidak dapat disimpan untuk hari berikutnya.
- Penjernihan dengan cara ini hanya untuk skala kecil.
0 komentar:
Posting Komentar